Adaptasi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine Max L)Terhadap Naungan Dibawah Tegakan Kelapa Sawit dengan Umur Berbeda
Abstract
Kedelai (Glycine max.) adalah salah satu tanaman pangan yang mempunyai peranan penting bagi masyarakat Indonesia setelah padi dan jagung. Kebutuhan kedelai nasional sampai saat ini belum dapat dipenuhi oleh produksi kedelai dalam negeri. Oleh sebab itu perlu dilakukan peningkatan produksi kedelai dengan memanfaatkan lahan tanaman kelapa sawit muda. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi dimana sebagai petak utama adalah kondisi naungan sesuai umur tanaman kelapa sawit N1 (kontrol), N2 (tanaman kelapa sawit umur 3 tahun) dan N3 (tanaman kelapa sawit umur 5 tahun) dan anak petaknya adalah enam genotipe kedelai yaitu Argomulyo, Dena 1, Grobogan, Devon 2, Devon 1, dan Anjasmoro. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, umur tanaman berbunga, umur panen, jumlah polong bernas, jumlah biji per tanaman, berat biji per tanaman, bobot 100 biji, dan hasil per m2. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan uji Duncan’sNew Multiple Range Test (DNMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semuavarietas kedelai yang ditanam dibawah tegakan kelapa sawit umur 5 tahun tinggi dan panjang ruas tanaman semakin panjang, jumlah polong bernasnya berkurang, jumlah biji pertanaman berkurang, berat biji per tanaman berkurang, bobot 100 biji juga berkurang, hasil per m2 juga berkurang disbanding kontrol dan yang ditanam dibawah tegakan kelapa sawit umur 3 tahun. Komponen hasil dan hasil hamper semua varietas sama nilainya antara tanaman control dengan tanaman yang dibawah sawit umur 3 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa semua varietas kecuali Anjasmoro masih dapat beradaptasi dengan baik jika ditanam dibawah kelapa sawit umur 3 tahun.
Kata Kunci: Kedelai, Naungan Kelapa Sawit, Varietas Kedelai.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.