KONSEP DIRI KOMUNITAS LibuRUN TENTANG GAYA HIDUP SEHAT DI KOTA PEKANBARU
Abstract
Kesehatan, merupakan hal yang menjadi topik pembicaraan hangat di seluruh dunia saat ini, semua bentuk tindakan medis terus diperbaharui untuk mencipatakan kehidupan yang sehat diantara semua kesibukan, setiap orang ingin mempunyai hidup yang sehat tetapi tidak dengan mengganggu waktu bekerja mereka. Pertanyaan demi pertanyaan akan muncul dibenak peneliti, mengapa mereka mau melakukan hal tersebut. LibuRUN Pekanbaru adalah wadah yang digunakan atau yang disediakan untuk orang-orang yang tidak sempat untuk berolahraga pada pagi atau sore hari, tetapi masih ingin berolahraga, dan akhirnya di akomodir untuk berolahraga pada malam hari, dalam bentuk olahraga lari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1. Motif untuk menjadi anggota, 2. mengetahui kondisi fisik anggota, 3. mengetahui kondisi psikis anggota, 4. mengetahui kondisi sosial anggota, dan 5. mengetahui faktor apa yang mempengaruhi terbentuknya konsep diri anggota.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian ini berjumlah 10 orang, yang terdiri dari 5 orang anggota LibuRUN Pekanbaru, 5 orang anggota keluarga yang ditentukan secara purposive. Untuk mendapatkan data, penulis menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi serta dokumentasi. Untuk melihat tingkat keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi, perpanjangan keikutsertaan, dan kecukupan referensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota masuk ke komunitas LibuRUN Pekanbaru dipengaruhi oleh motif yang didasarkan pada motif masa lalu (because motive) yang tergolong pada motif sosiogenetis, berupa kebutuhan pemenuhan akan diri, motif dokumentasi, motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas serta motif masa yang akan datang (in order to motives) yang tergolong pada motif sosiogenetis berupa motif kebutuhan akan nilai dan pemenuhan akan diri. Kondisi fisik anggota terbentuk karena, kekuatan, koordinasi, kecepatan, daya tahan, ketepatan dan keseimbangan selama bergabung di LibuRUN. Kondisi psikis terbentuk karena kondisi kejiawaan anggota dalam melakukan aktivitas, baik itu motorik, kognitif maupun emosional. Kondisi sosial terbentuk karena ingin mencapai pola pikir yang inovatif, sikap, serta kehidupan sosial untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat, serta konsep diri anggota terbentuk karena pengaruh, dorongan dan dukungan keluarga (significant others) dan kelompok rujukan (reference group).
Kata kunci: Konsep Diri, LibuRUN, Pekanbaru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1. Motif untuk menjadi anggota, 2. mengetahui kondisi fisik anggota, 3. mengetahui kondisi psikis anggota, 4. mengetahui kondisi sosial anggota, dan 5. mengetahui faktor apa yang mempengaruhi terbentuknya konsep diri anggota.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian ini berjumlah 10 orang, yang terdiri dari 5 orang anggota LibuRUN Pekanbaru, 5 orang anggota keluarga yang ditentukan secara purposive. Untuk mendapatkan data, penulis menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi serta dokumentasi. Untuk melihat tingkat keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi, perpanjangan keikutsertaan, dan kecukupan referensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota masuk ke komunitas LibuRUN Pekanbaru dipengaruhi oleh motif yang didasarkan pada motif masa lalu (because motive) yang tergolong pada motif sosiogenetis, berupa kebutuhan pemenuhan akan diri, motif dokumentasi, motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas serta motif masa yang akan datang (in order to motives) yang tergolong pada motif sosiogenetis berupa motif kebutuhan akan nilai dan pemenuhan akan diri. Kondisi fisik anggota terbentuk karena, kekuatan, koordinasi, kecepatan, daya tahan, ketepatan dan keseimbangan selama bergabung di LibuRUN. Kondisi psikis terbentuk karena kondisi kejiawaan anggota dalam melakukan aktivitas, baik itu motorik, kognitif maupun emosional. Kondisi sosial terbentuk karena ingin mencapai pola pikir yang inovatif, sikap, serta kehidupan sosial untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat, serta konsep diri anggota terbentuk karena pengaruh, dorongan dan dukungan keluarga (significant others) dan kelompok rujukan (reference group).
Kata kunci: Konsep Diri, LibuRUN, Pekanbaru.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.