POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS BLUES MALAM PEKANBARU DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS KELOMPOK
Abstract
ABSTRAK
Komunitas aliran music bergenre blues di Pekanbaru dan komunitas yang terbentuk dari beberapa grub band yang berbeda, Komunitas Blues Malam Pekanbaru memiliki strategi dalam menjaga solidaritas dalam komunitasnya. Solidaritas dalam sebuah komunitas memiliki peran penting agar terjalin kerjasama yang baik untuk mempertahankan keberlangsungan komunitas. Dalam interaksi komunikasi komunitas, akan membentuk suatu polainteraksi dalam Komunitas Blues Malam Pekanbaru. Pola komunikasi tersebut pada akhirnya akan membentuk kohesivitas dalam komunitas yang bertujuan untuk menjaga solidaritas Komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari pelaku komunikasi kelompok, pesan-pesan yang dipertukarkan, polainteraksi, kohevitas kelompok, serta norma kelompok Komunitas Blues Malam Pekanbaru.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodelogi penelitian yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Informan dalam penelitian ini bejumlah 15 orang yang diambil bedasarkan teknik purposive. Teknik pengumpulan data dilakukan lewat wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data interaktif Miles dan Huberman, dimana data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara diolah kembali oleh penulis yang kemudian memasuki tahap reduksi data, reduksi data diartikan sebagai proses pemulihan, pemutusan, perhatian dan penyederhanaan, dimana data yang diperlukan diperkuat sedangkan data yang tidak diperlukan dibuang saja. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan perpanjang keikutsertaan dan triangulasi.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil, wawancara, observasi dan dokumentasi maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi kelompok terbukti memberikan peran besar dalam mempertahankan solidaritas dalam Komunitas Blues Malam Pekanbaru. Komunikasi kelompok yang terjadi dalam Komunitas Blues Malam Pekanbaru dapat terlihat dalam unsur-unsur komunikasi kelompok yang terjadi dalam komunitas. Peran pelaku komunikasi, pesan-pesan yang disampaikan, pola interaksi, kohesivitas kelompok serta norma-norma kelompok dalam Komunitas Blues Malam Pekanbaru menunjukkan bahwa Komunitas Blues Malam Pekanbaru melakukan komunikasi dan interaksi secara terbuka dan saling timbal balik tanpa adanya batasan bagi setiap anggota komunitas. Selanjutnya, pola jaringan komunikasi yang diterapkan di dalam Komunitas Blues Malam Pekanbaru menggunakan pola all channel (semua saluran), sehingga seluruh anggota memiliki peran yang sama dalam komunikasi. Hal ini menyebabkan komunitas dapat menjalin rasa kekeluargaan dan kohesivitas dalam komunitas, yang pada akhirnya dapat mempertahankan solidaritas dalam komunitas tersebut.
Komunitas aliran music bergenre blues di Pekanbaru dan komunitas yang terbentuk dari beberapa grub band yang berbeda, Komunitas Blues Malam Pekanbaru memiliki strategi dalam menjaga solidaritas dalam komunitasnya. Solidaritas dalam sebuah komunitas memiliki peran penting agar terjalin kerjasama yang baik untuk mempertahankan keberlangsungan komunitas. Dalam interaksi komunikasi komunitas, akan membentuk suatu polainteraksi dalam Komunitas Blues Malam Pekanbaru. Pola komunikasi tersebut pada akhirnya akan membentuk kohesivitas dalam komunitas yang bertujuan untuk menjaga solidaritas Komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari pelaku komunikasi kelompok, pesan-pesan yang dipertukarkan, polainteraksi, kohevitas kelompok, serta norma kelompok Komunitas Blues Malam Pekanbaru.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodelogi penelitian yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Informan dalam penelitian ini bejumlah 15 orang yang diambil bedasarkan teknik purposive. Teknik pengumpulan data dilakukan lewat wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data interaktif Miles dan Huberman, dimana data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara diolah kembali oleh penulis yang kemudian memasuki tahap reduksi data, reduksi data diartikan sebagai proses pemulihan, pemutusan, perhatian dan penyederhanaan, dimana data yang diperlukan diperkuat sedangkan data yang tidak diperlukan dibuang saja. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan perpanjang keikutsertaan dan triangulasi.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil, wawancara, observasi dan dokumentasi maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi kelompok terbukti memberikan peran besar dalam mempertahankan solidaritas dalam Komunitas Blues Malam Pekanbaru. Komunikasi kelompok yang terjadi dalam Komunitas Blues Malam Pekanbaru dapat terlihat dalam unsur-unsur komunikasi kelompok yang terjadi dalam komunitas. Peran pelaku komunikasi, pesan-pesan yang disampaikan, pola interaksi, kohesivitas kelompok serta norma-norma kelompok dalam Komunitas Blues Malam Pekanbaru menunjukkan bahwa Komunitas Blues Malam Pekanbaru melakukan komunikasi dan interaksi secara terbuka dan saling timbal balik tanpa adanya batasan bagi setiap anggota komunitas. Selanjutnya, pola jaringan komunikasi yang diterapkan di dalam Komunitas Blues Malam Pekanbaru menggunakan pola all channel (semua saluran), sehingga seluruh anggota memiliki peran yang sama dalam komunikasi. Hal ini menyebabkan komunitas dapat menjalin rasa kekeluargaan dan kohesivitas dalam komunitas, yang pada akhirnya dapat mempertahankan solidaritas dalam komunitas tersebut.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.